Aku menagis diujung dermaga hidupuku
TerDuduk kaku
Terdiam dalam kesunyian
Air mata mulai membasahi pelupuk mataku
Aku mengis sejadi-jadinya
menyesali atas perasaan ini
Cinta yg mungkin tak akan DIA satukan
Cinta yg bertahun-tahun ku pendam
Kehilangannya adalah sebuah kemunafikanku
Kemunafikan atas diriku dan perasaanku
Kebodohan atas segala hal yg tak pernah aku bayangkan
Kini hanya sakit dan penyesalan yg membekas di hatiku
Meniggalkan sebuah luka yg sangat sakit
Tak akan pernah ada penganti mu
Mengantikan senyum dan tawamu
Namaun jika esok aku tak bersamamu akan ku ukur sebuah nama dihatiku
Bersanding dengan nisan yg menemaniku …….
Selamnya ……..
Hingga sang waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar